Teori Belajar Behaviorisme

Advertisement
Jejak Pendidikan- Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Menurut Putrayasa (2013: 42) faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behaviorisme adalah faktor penguatan. Bila penguatan ditambahkan maka respon akan semakin kuat. Sedangkan menurut Mahendra (2008: 45) Teori belajar behaviorisme menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu berinteraksi dengan lingkungannya. 

Teori behaviorisme dengan model hubungan stimulus dengan responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Sehingga dapat dianalisa bahwa dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pembelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pembelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.

Berdasarkan ketiga teori belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa ketiga teori tersebut ada hubungannya dengan proses pembelajaran. Pada teori belajar kognitif merupakan suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas. 

Sedangkan pada teori belajar Konstruktifisme merupakan salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah bentukan dari diri sendiri. Pengetahuan itu dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang sewaktu berinteraksi dengan lingkungannya. struktur konsepsi seseorang sewaktu berinteraksi dengan lingkungannya.

Sedangkan teori belajar Behaviorisme merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Menurut teori behaviorisme, apa yang terjadi diantara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan diukur. Maka dari itu, apa saja yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa saja yang dihasilkan siswa (respon), semua harus dapat diamati dan diukur serta diberi penguatan, jika penguatan ditambahkan maka respon akan semakin kuat. Teori yang sesuai pada penelitian ini adalah teori konstruktivisme, dalam pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan menciptan disiplin dalam belajar pada sesuatu makna dari apa yang dipelajari.

Subscribe to receive free email updates: