Kelebihan dan Kelemahan Metode Hattawiyah

Advertisement
Jejak Pendidikan-Berikut uraian tentang kelebihan dan kelemahan Metode Hattawiyah dalam pembelajaran, hal ini perlu di ketahui untuk kemudahan guru dalam penerapan dan demi menghindari kegagalan dalam pembelajaran 

Kelebihan / Keunggulan Metode Hattawiyah


  1. Untuk memperoleh kecakapan Intelektual seperti membaca, membedakan huruf kata-kata atau kalimat dalam waktu yang singkat.
  2. Untuk mempelajari cara membaca al-Qur`an hanya membutuhkan waktu lebih kurang 270 Menit ( 4,5 Jam ) murid dapat membaca al-Qur`an secara mendasar.
  3. Untuk memperoleh kecakapan Mental seperti dalam perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan, tanda-tanda (symbol), dan lain-lain.
  4. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk yang dibuat seperti hubungan huruf dengan huruf dalam ejaan, penggunaan symbol, membaca peta dan sebagainya.
  5. Pembentukan pembiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
  6. Meningkatkan daya minat dan usaha murid dalam mempelajari membaca al-Qur’an. Karena metode Hattawiyah menggambarkan secara jelas bentuk huruf bacaan dan tanda baca yang terdapat dalam al-Qur`an.
  7. Metode ini dapat menghindarkan cara belajar tradisional (menghafal) dan memberikan waktu yang memadai bagi murid untuk menyimpulkan dan mengolah informasi.

Kelemahan Metode Hattawiyah


  1. Menerapkan metode ini tidak sempurna apabila diberikan kepada murid yang berbentuk klasikal / murid banyak.
  2. Murid yang belum mampu membaca huruf Latin, tidak dapat dilaksanakan metode ini.
  3. Menghambat bakat dan inisiatif murid, karena murid masih menggunakan metode lain seperti metode Iqra’ dan lainnya.
  4. Membaca yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang menoton, mudah membosankan.
  5. Dapat menimbulkan verbalisme

Untuk mencapai hasil yang diharapkan, hendaknya guru dalam menerapkan metode terlebih dahulu memperhatikan situasi dan kondisi yang paling tepat untuk dapat diterapkannya suatu metode tertentu, agar dalam situasi dan kondisi tersebut dapat tercapai hasil proses pembelajaran dan membawa peserta didik kearah yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk itu dalam memilih metode yang baik guru harus memperhatikan tujuh hal dibawah ini:

  1. Sifat dari pelajaran
  2. Alat-alat tersedia
  3. Besar atau kecilnya kelas
  4. Tempat dan lingkungan
  5. Kesanggupan guru
  6. Banyak atau sedikitnya materi
  7. Tujuan mata pelajaran.

Maka metode pengajaran dapat disimpulkan sebagai suatu usaha atau cara yang dilakukan oleh guru (pendidik) dalam menyampaikan materi pelajaran kepada murid yang bertujuan agar murid dapat menerima dan menanggapi serta mencerna pelajaran dengan mudah secara efektif dan efisien, sehingga apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan baik.

Oleh sebab itu penulis memilih metode Hattawiyah dalam materi membaca al-Qur’an, karena metode Hattawiyah dapat:

  1. Mengenal bagaimana cara mempelajari sesuatu secara mandiri, karena dimulai dari hal yang mudah dan dengan suatu perbandingan mengenal huruf latin LAM dan R = RA kecuali pada huruf ( ء) hamzah dan ( ا) alif.
  2. Meningkatkan daya minat dan usaha murid dalam mempelajari membaca al- Qur’an. Karena metode Hattawiyyah menggambarkan secara jelas bentuk huruf bacaan dan tanda baca.
  3. Meningkatkan pemahaman murid secara mudah dalam mempelajari baca al-Qur’an, sehingga dengan mudahnya murid paham terhadap sesuatu, maka murid dapat dengan cepat menyerap dan mencerna apa yang dipelajarinya.
  4. Proses belajar meliputi semua aspek yang menunjang murid menuju kepada suatu prinsip cepat dan tepat. Karena dalam metode Hattaiwyyah murid dituntut untuk antusias dalam memperhatikan guru menjelaskan. Karena dalam hal ini murid harus bisa menyimak, mendengarkan secara baik, supaya bisa mengulang membacanya dengan jelas.
  5. Metode ini bisa mengembangkan bakat murid dan kecakapan individu
  6. Metode ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari sehingga retensinya (tahan lama dalam ingatan) menjadi lebih baik
  7. Metode ini dapat menghindarkan cara belajar tradisional (menghafal) dan memberikan waktu yang memadai bagi murid untuk menyimpulkan dan mengolah informasi.


Rujukan: 

  1. Roestiyah N.K .Didaktik Metodik, Bina Aksara, Jakarta, 1989,
  2. Mulyanto Sumardi , Pengajaran Bahasa Asing, Bulan Bintang, Jakarta,1997.
  3. Muzayyim Arifin, Kapita Selekta Umum dan Agam, ,Semarang, PT. CV. Toha Putra, 1987.
  4. Muhammad. Hatta Usman, Metode Hattawiyyah, Darulfikir, Kuala Lumpur Malaysia, 1996.


Subscribe to receive free email updates: