Metode Demonstrasi

Advertisement

Pengertian Metode Demonstrasi

Jejak Pendidikan- Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan suatu benda tertentu yang tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Menurut Sanjaya W. (2006 : 152), metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret dalam strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.

Menurut Fat (dalam udhiexz) metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Sedangkan menurut Daryanto (2009: 403), metode demonstrasi merupakan cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai penjelasan lisan. Seringkali orang mengira bahwa metode demonstrasi hanya digunakan pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam saja, padahal tidak demikian halnya. Metode ini dapat dipergunakan bagi penyajian semua jenis mata pelajaran termasuk matematika. Dengan demonstrasi, proses penerimaan terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna, juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperagakan guru selama pelajaran berlangsung.

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan suatu benda tertentu yang tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh seorang guru. Menurut Sanjaya W (2006:152) metode demonstrasi ” Metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.” Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret dalam setrategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.

Sedangkan menurut Daryanto (2009:403) metode demonstrasi ”cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai penjelasan Iisan.” Sering kali orang mengira bahwa metode demonstrasi hanya digunakan pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam saja. Padahal tidak demikian halnya. Metode ini dapat dipergunakan bagi penyajian semua jenis mata pelajaran termasuk matematika. Dengan demonstrasi proses penerimaan terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna, juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperagakan guru selama pelajaran berlangsung. Penggunaan teknik demonstrasi sangat menunjang proses interaksi belajar mengajar dikelas, sehingga kesan yang diterima lebih lama pada jiwanya. Akibatnya memberikan motivasi yang kuat untuk síswa agar lebih giat belajar. Dengan demonstrasi itu siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung serta dapat mengembangkan kecakapannya.

Metode demonstrasi merupakan metode yang paling pertama digunakan oleh manusia purba takala menambah kayu untuk memperbesar nyala api unggun, sementara anak-anak mereka memperhatikan dan menirunya. Dalam metode demonstrasi diharapkan setiap Iangkah dari hal-hal yang didemonstrasikan dapat dilihat dengan mudah oleh siswa melalui prosedur yang benar meskipun demikian siswa perlu juga mendapatkan waktu yang cukup lama untuk memperhatikan sesuatu yang didemonstrasikan. Dalam demonstarsi terutama dalam mengembangkan sikap-sikap, guru perlu merencanakan.

Dari beberapa pendapat di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa metode demonstrasi merupakan suatu metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.

Penggunaan teknik demonstrasi sangat menunjang proses interaksi belajar mengajar di kelas, sehingga kesan yang diterima lebih lama pada jiwa siswa didik. Hal ini berakibat pada motivasi yang lebih kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Dengan demonstrasi itu siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung serta dapat mengembangkan kecakapannya. Dalam metode demonstrasi diharapkan setiap langkah dari hal-hal yang didemonstrasikan dapat dilihat dengan mudah oleh siswa melalui prosedur yang benar meskipun demikian siswa perlu juga mendapatkan waktu yang cukup lama untuk memperhatikan hal yang didemonstrasikan. Metode demonstrasi terutama dalam mengembangkan sikap-sikap, guru perlu merencanakan pendekatan secara lebih berhati-hati dan ia melakukan kecakapan untuk mengarahkan motivasi dan berfikir siswa.

Tidak semua yang dijelaskan oleh guru dapat diterima oleh semua siswa dengan mudah, hal ini disebabkan antara lain:

  1. Tingkat perkembangan berfikir yang berbeda-beda. Perkembangan berfikir dimulai dari konkret menuju abstrak, apa yang dipelajari akan lebih jelas dan mudah dipahami siswa dengan melihat langsung atau melalui alat/benda tiruan yang ditujukan (diperagakan/didemonstrasikan) guru.
  2. Sifat bahan yang dipelajari tidak semuanya sama. Ada bahan pelajaran yang tak menuntut diperagakan atau dipertunjukkan, tetapi ada pula yang menuntut diperagakan atau dipertunjukkan untuk lebih memperjelas. Untuk yang terakhir inilah, diperlukan demonstrasi seperti hal-hal yang baru diperkenalkan kepada siswa.
  3. Tipe pelajaran individu yang berbeda, terdapat beberapa tipe belajar, antara lain tipe visual, tipe auditif, tipe motorik, dan tipe campuran (merupakan kombinasi dari tipe-tipe belajar tersebut). Dalam hal ini, dapat dilihat kecenderungannya, apakah siswa memiliki tipe visual, tipe auditif, tipe motorik, atau tipe campuran (Daryanto, 2009: 403).

Perencanaan dan Persiapan Metode Demonstrasi

Setiap metode pembelajaran harus direncanakan dan dipersiapkan agar tujuan pembelajaran tercapai, begitu pula dengan metode demontrasi. Menurut Djamarah (2010 : 403) hal-hal yang perlu mendapat perhatian pada Iangkah ini antara Iain:

  1. Penentuan tujuan demonstrasi yang akan dilakukan dalam hal ini pertimbangkanlah apakah tujuan yang akan dicapai siswa dengan belajar melalui demonstrasi itu tepat dengan menggunakan metode demontrasi.
  2. Materi yang akan didemontrasikan terutama hal-hal yang penting ingin ditonjolkan.
  3. Siapkanlah fasilitas penunjang demonstrasi seperti peralatan, tempat dan mungkin juga biaya yang dibutuhkan.
  4. Penataan peralatan dan kelas pada posisi yang baik.
  5. pertimbangkanlah jumlah siswa dihubungkan dengan hal yang akan didemons-trasikan agar siswa dapat melihatnya dengan jelas.
  6. Buatlah garis besar langkah atau pokok-pokok yang akan didemonstrasikan secara berurutan dari tertulis pada papan tulis atau pada kertas lebar, agar dapat dibaca-kan siswa dan guru secara keseluruhan.
  7. Untuk menghindarkan kegagalan dalam pelaksanaan sebaiknya demonstrasi yang direncanakan dicoba terlebih dahulu.

Berdasarkan penjelasan diatas pembelajaran menggunakan demonstrasi harus diper-siapkan secara matang agar tidak terjadi kegagalan dalam pelaksanaannya. Agar siswa dapat mengetahui dengan jelas semua obyek yang didemonstrasikan.


Pelaksanaan Metode Demonstrasi

Menurut Djamarah (2010: 91) setelah segala sesuatu direncanakan dan disiapkan, langkah berikutnya ialah memulai melaksanakan demontrasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain

  1. Guru sebelum memulai persiapkanlah sekali lagi kesiapan peralatan yang akan didemonstrasikan, pengaturan tempat, keterangan tentang garis besar, langkah, dan pokok-pokok yang akan yang didemonstrasikan, serta hal-hal lain yang diperlukan.
  2. Siapkanlah siswa, barangkali ada hal-hal yang perlu mereka catat.
  3. Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian siswa.
  4. Ingatlah pokok-pokok materi yang didemonstrasikan, agar demonstrasi mencapai sasaran.
  5. Pada waktu berjalannya demonstrasi, sekali-kali perhatikanlah keadaan siswa, apakah semua mengikuti dengan baik.
  6. Untuk menghindarkan ketegangan, ciptakanlah suasana yang harmonis.
  7. Berikanlah kesempatan pada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan apa yang didengarnya dalam bentuk mengajukan pertanyaan, membandingkannya dengan yang lain, atau dengan pengalaman lain, serta mencoba melakukannya sendiri dengan bimbingan guru.

Sedangkan menurut Daryanto (2009: 403), langkah-langkah metode demonstrasi sebagai berikut:

  1. Membagi dan menjelaskan sumber-sumber kegiatan demonstrasi
  2. Memberikan gambaran tentang seluruh kegiatan demonstasi dan mewujudkan hasil akhir.
  3. Menghubungkan kegiatan dengan keterampilan yang dimiliki peserta dan keterampilan yang akan disampaikan
  4. Mendemonstrasikan langkah-langkah secara perlahan dan memberikan waktu yang cukup pada peserta untuk mengamatinya
  5. Menentukan hal-hal yang penting dan kritis atau hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja.

Jadi, dalam pelaksanaan metode demonstrasi guru dituntut membuat siswa aktif. Ajak siswa untuk menanyakan apa yang kurang dimengerti bagian yang dipandang penting dari sesuatu yang dipertunjukkan atau dijelaskan harus diulang berkali-kali agar siswa mengetahui seluk beluknya. Setelah selesai mendemonstrasikan, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengecek sampai di mana siswa telah dapat memahami atau mengikuti demonstrasi yang harus selesai dipertunjukkan. Siswa diarahkan untuk mengamati dengan penuh perhatian kepada suatu objek yang didemonstrasikan. Hal ini menuntut diperlukannya konsentrasi dari seluruh pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang terhadap objek yang dipertunjukkan.

Adapun aspek yang penting dalam menggunakan metode demonstrasi adalah

  1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang didemonstrasikan tidak bisa diamati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas
  2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh aktivitas dimana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga
  3. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di kelas karena alat-alat yang terlalu besar atau berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas
  4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis
  5. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari apa yang akan didemonstrasikan.

Keunggulan dan Kelemahan Metode Demonstrasi

Setiap metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan, termasuk
metode demonstrasi. Adapun keunggulan dan kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut:

1. Keunggulan
Sebagai suatu metode pembelajaran, menurut Sanjaya W (2006: 152) metode demonstrasi memiliki keunggulan diantaranya

  • Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan
  • Proses pembelajaran akan lebih menarik sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi
  • Dengan cara mengamati secara langsung siswa memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dengan kenyataan
  • Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pelajaran

Sedangkan menurut Syaiful (2010: 210), kelebihan metode demonstrasi ini adalah

  1. Metode ini dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih kongkret sehingga dapat menghindarkan verbalisme
  2. Siswa diharapkan lebih mudah memahami apa yang dipelajari
  3. Proses pengajaran akan lebih menarik
  4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri
  5. Melalui metode ini, dapat disajikan materi pelajaran yang tidak mungkin, kurang sesuai dengan menggunakan metode lain.

Dari kelebihan-kelebihan di atas, metode demonstrasi dapat menanamkan keyakinan pada siswa akan kepastian sesuatu karena metode demonstrasi merupakan cara yang wajar atau alamiah sesuai dengan proses perkembangan jiwa anak untuk memahami sesuatu atau objek perbuatan. Dengan melihat sendiri objeknya, timbul hasrat untuk mengetahui lebih dalam terperinci tentang objek yang dilihatnya. Dengan demikian, siswa dididik untuk mengamati sesuatu dengan sikap kritis.

Mengamati sesuatu dengan cermat, baik dengan alat indra mata, telinga, maupun indra lainnya bukan pekerjaan yang mudah bagi siswa apabila tempat duduknya tidak berpindah-pindah. Maka siswa hanya melihat dari satu pihak saja objek yang didemonstrasikan. Hal ini dapat menimbulkan kekeliruan tangapan dan pengertian objek yang diamati. Apabila siswa hanya dengan berpindah-pindah tempat dapat menimbulkan kegaduhan. Untuk mengatasinya, guru harus menetapkan garis-garis besar, langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan.

2. Kelemahan
Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dijabarkan oleh beberapa ahli. Menurut Sanjaya W (2006: 153) kelemahan metode demonstrasi adalah

  • Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai, demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untukm menghasilkan pertunjukkan suatu proses tertentu, guru harus bisa beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
  • Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti menggunakan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
  • Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu, metode demonstrasi juga memerlukan kemampuan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.

Sedangkan menurut Syaiful (2010: 210) kekurangan metode ini adalah

  • Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang hal itu, pelaksanaan metode demonstrasi tidak akan efektif.
  • Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik
  • Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping sering memerlukan waktu yang cukup panjang mungkin mterpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain

Dari kelemahan-kelemahan di atas, sebaiknya guru mengarahkan demonstrasi itu sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh pengertian dan gambaran yang benar tentang apa yang didemonstrasikan. Sebaiknya sebelum demonstrasi itu dimulai, guru telah mengadakan uji coba supaya kelak dalam pelaksanaannya dapat menerapkan metode demonstrasi dengan tepat.

Subscribe to receive free email updates: