Internalisasi

Advertisement
Jejak Pendidikan- Secara etimologis, internalisasi menunjukan suatu proses. Dalam bahasa Indonesia akhiran Isasi mempunyai arti proses. Dalam kamus besar bahasa Indonesia internalisasi diartikan sebagai penghayatan, penguasaan secara mendalam yang berlangsung memalui pembinaan, bimbingan, penyuluhan dan sebagainya.

Internalisasi adalah penghayatan, pendalaman, penguasaan secara mendalam melalui binaan, bimbingan dan sebagainya. Dengan demikian Internalisasi merupakan suatu proses penanaman sikap ke dalam diri pribadi seseorang melalui binaan, bimbingan dan sebagainya agar ego menguasai secara mendalam suatu nilai serta menghayati sehingga dapat tercermin dalam sikap dan tingkah laku sesuai dengan standart yang diaharapkan.


Seacar harfiah internalisasi dapat diartikan sebagai penerapan yaitu secara praktis suatu hasil atau karya manusia. Pengertian lain internalisasi “suatu peningkatan kemampuan dalam melaksanakan program terukur”.Mmenurut Burhani  internalisasi mmepunyai arti mendalam, penghayatan atau pengasingan. Adapun internalisasi secara praktis menurut Syihabiddin adalah bagaimana „mempribadikan‟ sebuah model ke dalam tahapan praksispembinaan atau pendidikan. Pendapat lain mengungkapkan bahwa Internalisasi adalah proses injeksi nilai pada seseorang yang akan membentuk pola pikirnya dalam melihat makna realitas empiris. Nilai-nilai tersebut bisa dari agama, budaya, kebiasaan hidup, dan norma sosial.

Pemakaian atas nilai inilah yang mewarnai pemaknaan dan penyikapan manusia terhadap diri, lingkungan dan kenyataan disekelilingnya. Dalam konteks agama, pada pendakwah adalah orang yang sangat berperan pada fase ini. Obyektivitasi disebut uapaya re-definisi nilai yang sudah terinjektasi pada system of believe dalam kesadaran diri manusia. Dalam fase ini , muncul pertanyaan kritis tentang fungsi, materi, urgensi, dan beberapa hal lain terkait dengan nilai yang sudah dipahami tersebut. Hasil perenungan kembali yang terkadang dibumbuhi dengan tindakan komtemplatif ini, terkadang melahirkan proposisi nilai atau pemahaman baru yang secara subyektif dianggap lebih baik dari proposisi sebelumnya.

Sedangkan internalisasi yang dihubungkan dengan agama Islam dapat diartikan sebagai proses memasukkan nilai-nilai agama Islam secara penuh ke dalam hati, sehingga ruh dan jiwa bergerak berdasarkan ajaran agama. Internalisasi nilai agama terjadi melalui pemahaman ajaran agama secara utuh, dan diteruskan dengan kesadaran akan pentingnya agama Islam, serta ditemukanya posibilitas untuk merealisasikannya dalam kehidupan nyata. Internalisasi ini dapat melalui pintu institusional yakni melalui pintu-pintu kelembagaan yang ada misalnya lembaga Studi Islam dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah pintu personal yakni melalui pintu perorangan khususnya para pengajar dan juga pintu material perkuliahan atau kurikulum melalui pendekatan material, tidak hanya terbatas pada mata pelajaran pendidikan agama Islam tapi juga bisa melalui kegiatan-kegiatan agama yang ada di sekolah.

Dalam proses Internalisasi yang diakaitkan dengan pembinaan peserta didik ada tiga tahap yang mewakili proses terjadinya internalisasi, dijelaskan sebagai berikut:
a) Tahap Transformasi Nilai: tahap ini merupakan suatu proses yang dilakukan oleh pendidik dalam menginformasikan nilai-nilai yang baik dan kurang baik. Pada tahap ini hanya terjadi komunikasi verbal antara guru dan siswa.
b) Tahap transaksi nilai: suatu tahap pendidikan nilai dengan jalan melakukan komunikasi dua arah, atau interaksi antara guru dan murid yang bersifat interaksi timbal balik.
c) Tahap transinternalisasi: tahap ini jauh lebih mendalam dari tahap transaksi. Pada tahap ini bukan hanya dilakukan dengan komunikasi verbal tapi juga sikap mental dan kepribadian. Jadi tahap ini kemonikasi kepribadian secara aktif.

Jadi dikaitkan dengan perkembangan manusia, proses internalisasi harus sesuai dengan tugas-tugas perkembangan. Internalisasi merupakan sentral proses perubahan kepribadian yang merupakan dimensi kritis pada perolehan atau perubahan diri manusia, termasuk di dalamnya kepribadian makna nilai atau implikasi respon terhadap makna.

Berdasarkan paparan tentang pengertian internalisasi diatas maka kita juga perlu mengetahui pengertian eksternalisasi sebagai pebanding saja dengan internalisasi agar tidak rancu dalam mengartikan pengertian internalisasi.

Eksternalisasi adalah upaya ekspresi manusia atas re-definisinya terhadap nilai yang selama ini diyakini sebagai kebenaran. Ekspresi ini diwujudkan kepada orang lain atau kelompok yang secara kuantitatif lebih besar dengan tujuan untuk mewarnai atau bahkan dalam kondisi ekstrim merubah nilai-nilai semula dengan nilai baru yang diyakini kebenarannya. Toko atau kelompok yang merasa memiliki proposisi keyakinan baru seperti ini relatif militan dan pantang menyerah menghadapi tekanan kelompok lain yang lebih besar

 Rujukan: 

Muhaimin dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media, 1996)

Subscribe to receive free email updates: