Langkah-langkah Pembangunan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) part 4

Advertisement
JEJAK PENDIDIKAN- Langkah-langkah Pembangunan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Menurut Ary Ginanjar Agustian
d. Social Strength (Ketangguhan Sosial)
1) Zakat (Strategic Collaboration)
Ketangguhan sosial dapat dilakukan dengan melaksanakan zakat. Zakat adalah suatu bentuk “pertahanan aktif” dari dalam keluar. Prinsip zakat adalah memberi kepada lingkungan sosial sebagai salah satu modal awal untuk membentuk suatu sinergi dalam rangka membangun ketangguhan sosial. Sinergi adalah kerja
http://fahrizal91.blogspot.co.id/
http://fahrizal91.blogspot.co.id/
sama antara seseorang atau kelompok orang dengan orang lain atau dengan kelompok lainnya dengan menghargai berbagai perbedaan yang ada. Zakat akan menghasilkan sikap kompromi sehingga masing-masing pihak akan mampu merasakan apa yang diinginkan dari pihak lainnya (empati). Apabila sikap tersebut telah menjadi suatu kebiasaan, maka niscaya akan mampu menciptakan suatu sinergi yang sangat luas dengan lingkungan di sekitarnya.

2) Aplikasi Total (Total Action)
Haji merupakan suatu lambang dari puncak “ketangguhan pribadi” dan puncak dari “ketangguhan sosial”. Haji adalah sublimasi dari keseluruhan kecerdasan emosi dan spiritual (ESQ) berdasarkan nilai-nilai ihsan, rukun iman, dan rukun Islam. Dan haji merupakan perwujudan akhir dari langkah-langkah rukun
Islam. Secara prinsip haji merupakan suatu konsep berpikir yang berpusat kepada Allah., dimana segala pemikiran tidak lagi berprinsip kepada yang lain. Prinsip ini menghasilkan suatu ketangguhan jiwa yang luar biasa. Secara sosial haji  erupakan simbol dari kolaborasi yang tertinggi, yaitu suatu pertemuan pada skala tertinggi, dimana seluruh umat Islam sedunia melaksanakan langkah yang sama, dengan landasan prinsip yang sama. Ini contoh ketangguhan sosial yang sesungguhnya. Jika dapat mengetahui makna dari setiap ritual ibadah haji,
maka akan mendapatkan hikmah yang luar biasa. Berikut adalah nilai-nilai  Hikmah yang terkandung dalam ibadah haji:
a) Ihrom, merupakan proses zero mind proccess,
b) Thawaf, menunjukkan komitmen dan integritas kepada Allah Yang Maha Esa,
c) Sa’i melambangkan sebuah perjuangan manusia di dalam mencari ridha Allah SWT,
d) Wukuf, merupakan waktu untuk evaluasi dan visualisasi yang dilaksanakan dan ditransformasikan secara fisik.
e) Lontar Jumrah, menunjukkan tantangan yang harus dihadapi oleh manusia,
f) Jamaah Haji, menunjukkan adanya sinergi dan kolaborasi.
g) Qurban, melambangkan tingkat kepasrahan/ berserah diri, hanya kepada Allah segala keikhlasan jiwa dan raga.
h) Ka’bah, sebagai pusat jiwa.
Semua rangkaian perjalanan ibadah haji dari awal hingga akhir melambangkan kehidupan perjalanan manusia di mana terdapat tantangan dan perjuangan, sehingga melahirkan orang-orang yang mempunyai visi (visioner). Dari rangkaian seluruh ibadah tersebut akan menghasilkan suatu paradigma yang kuat atau bangunan mental yang terpatri kuat di dalam hati tentang makna kehidupan yang sebenarnya.[1]




[1] Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam..., hlm. 237 – 244.

Subscribe to receive free email updates: