partisipasi belajar

Advertisement
JEJAK PENDIDIKAN-Pengertian Partisipasi Belajar

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa definisi partisipasi adalah “hal turut serta dalam suatu kegiatan”.[1] Menurut Tjokrowinoto dalam Suryosubroto partisipasi adalah penyertaan mental dan emosi seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi
tercapainya tujuan-tujuan bersama bertanggung jawab terhadap tujuan tersebut.[2] Keith Davis dalam Suryosubroto menyatakan bahwa :
Participation is defined as a mental and emotional involved at a person in a group situation which encourager then contribute to group goal and share responsibility in them”.
Partisipasi dimaksudkan sebagai keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya.[3] Dalam definisi ini kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi. Partisipasi belajar siswa berarti keikutsertaan siswa dalam suatu kegiatan belajar yang ditunjukkan dengan perilaku fisik dan psiskisnya.
Belajar yang optimal akan terjadi bila siswa berpartisipasi secara tanggung jawab dalam proses belajar. Keaktifan siswa ditunjukkan dengan partisipasinya. Keaktifan itu dapat terlihat dari beberapa perilaku misalnya mendengarkan, mendiskusikan, membuat sesuatu, menulis laporan, dan sebagainya. Partisipasi siswa dibutuhkan dalam menetapkan tujuan dan dalam kegiatan belajar dan mengajar.[4] Partisipasi yang peneliti maksud adalah partisipasi siswa yang merupakan wujud tingkah laku siswa secara nyata dalam rangka meningkatkan kemampuannya yang merupakan totalitas dari suatu keterlibatan mental dan emosional siswa sehingga mendorong mereka untuk memberikan kontribusi dan bertanggung jawab terhadap pencapaian suatu tujuan yaitu tercapainya prestasi belajar yang memuaskan.





[1] Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya Karya, 2009), hlm. 360.
[2] B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru, Beberapa Metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), hlm. 293.
[3] B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar ..., hlm. 294
[4] J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 7.

Subscribe to receive free email updates: