Metode Outbound

Advertisement
Jejak Pendidikan- Sebagai suatu metode, Outbound dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Selama metode dirancang dengan efektif dan efisien, dipastikan tujuan lebih mudah diraih. Sebaliknya, walau mempunyai tujuan sangat mulia dan luar biasa, namun metode yang digunakan tidak sesuai/ pas, jangan harap tujuan tersebut akan tercapai secara maksimal.

Maka dari itu, sebelum melaksanakan metode outbound alangkah baiknya dilakukan sebuah persiapan atau perencanaan. Karena dengan adanya persiapan atau perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan menjadi lebih jelas dan kegiatan berjalan dengan baik. Seperti halnya pendidik membuat/merencanakan pembelajaran agar proses belajar mengajar terarah.

Perencanaan merupakan menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam membuat sebuah perencanaan sebaiknya disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun, harus diingat bahwa yang lebih utama dalam membuat perencanaan adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.

baca juga  Pengertian Outbound

Sebagai kegiatan yang dilaksanakan di alam terbuka, maka perlu ada beberapa hal yang harus dipersiapkan atau sesuatu yang direncanakan sebelum kegiatan outbound dilaksanakan. Berikut beberapa hal dalam persiapan kegiatan outbound, diantaranya:

  1. Menetapkan tujuan/target
  2. Menentukan lokasi kegiatan
  3. Mempersiapkan peralatan
  4. Menyiapkan tim instruktur

Metode Outbound memiliki prinsip yang cukup jitu, yakni LACAK, maksudnya adalah :

L = Lakukan
Lakukan, berarti peserta didik melakukan lebih dahulu suatu permainan/dinamika, baik secara individu maupun bersama orang lain.

A = Abrakadabra
Abrakadabra, berarti setelah melakukan pasti peserta didik mendapat hasil tertentu, baik sesuai perkiraannya atau sebaliknya di luar dugaannya.

C = Ceritakan
Ceritakan, berarti peserta didik menceritakan atau menyampaikan hasil dinamika, baik pada sesama peserta didik atau dengan dirinya sendiri secara lisan atau tertulis.

A = Ambil
Ambil, berarti proses peserta didik mengambil nilai-nilai atau manfaat dari penceritaan, baik cerita tentang pengalaman diri maupun orang lain.

K = Kembalikan
Kembalikan, berarti setelah mengambil manfaat, peserta didik dimotivasi supaya hal tersebut dapat dikembalikan pada dirinya untuk dimanfaatkan dalam kehidupan setelah mengikuti outbound




Sumber:

  1. Nini Subini, dkk, Psikologi Pembelajaran, (Yogyakarta: Mentari Pustaka, 2012).
  2. Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008).

Subscribe to receive free email updates: