Latar Belakang Munculnya Metode Bil-Qolam

Advertisement
Jejak Pendidikan- Dalam surat al-Muzammil Allah s.w.t. memerintahkan Nabi Muhammad s.a.w. untuk membaca al-Quran dengan Tartil. Perintah ini juga ditujukan kepada umat Beliau. Malaikat Jibril a.s. telah menyampaikan wahyu Allah s.w.t. kepada Nabi Muhammad juga dengan Tartil.

Buku Bil Qolam ini adalah buku panduan pembelajaran praktis membaca Al-Quran bagi pemula, yang pada awalnya disusun oleh KH.M. Basori Alwi atas usulan KH. Mudatstsir dari Madura, yang pada saat itu di pondok KH. Mudatstsir menggunakan salah satu buku pembelajaran Al-Quran, akan tetapi isinya (madah) nya belum menggunakan kata-kata yang berbahasa Arab seperti : م َ ت َم akhirnya KH. Mudatstsir meminta kepada KH.M. Basori Alwi untuk membuat dan menyusun buku panduan belajar praktis membaca Al-Quran yang kata-katanya menggunakan kata-kata yang berbahasa Arab. Akhirnya terbitlah Buku Bil Qolam (lama) dengan tim penyusun terdiri dari santri-santri senior di masa itu.

Selanjutnya, atas permintaan dan dorongan dari berbagai pihak, terutama dari para alumni senior yang konsis menggunakan buku Bil Qolam ini agar supaya buku Bil Qolam ini juga bisa berkembang dan dapat tersebar lebih luas lagi di semua lapisan masyarakat serta dapat digunakan di lembaga-lembaga pendidikan formal di semua jenjangnya yaitu : mulai dari tingkat dasar (TK-SD/MI), tingkat menengah (SLTP/MTs), tingkat atas (SLTA/MA) dan bahkan tingkat mahasiswa/perguruan tinggi. Dan pendidikan nonformal/ informal,yaitu : Taman Pindidikan Al-Quran (TPQ/TPA) atau pun orang-orang tua/usia lanjut.

Akhirnya buku Bil Qolam ini diadakan penyempurnaan dengan harapan buku ini bisa dengan mudah didapat dan digunakan oleh masyarakat luas terutama para pecinta al-Quran, para pengajar/guru-guru al-Quran.

Subscribe to receive free email updates: