Macam-Macam Tes Prestasi Belajar

Advertisement
Jejak Pendidikan- Guna menentukan prestasi belajar yang berupa nilai, harus ada tes yang
disusun untuk memudahkan prestasi belajar. Sehingga prestasi belajar yang diperoleh sesuai dengan usaha dan bakat siswa. Menurut Djamarah (2010: 106) menyatakan bahwa untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Tes atau penilaian prestasi belajar perlu dilakukan untuk mengukur sampai sejauh mana pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang dipelajari di sekolah.

Melalui diadakannya tes guru dapat menentukan rencana pembelajaran yang akan dilakukan sehingga siswa dapat memahami pelajaran secara utuh. Menurut Daryanto (2012: 36) ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa maka dibedakan atas adanya 3 macam tes, yaitu: tes diagnostik, tes formatif, dan tes Sumatif. Sedangkan Sudjana (2009: 5) menyatakan, dilihat formatif, dan tes Sumatif. Sedangkan Sudjana (2009: 5) menyatakan, dilihat dari fungsinya, jenis penilaian ada beberapa macam, yaitu penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian penempatan. Berdasarkan kedua pendapat di atas, macam-macam tes atau penilaian tersebut akan dijelaskan di bawah ini:

a. Tes diagnostik
Menurut pendapat Daryanto (2012: 37) menyatakan bahwa, tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Jadi, tes diagnostik dilakukan untuk memperoleh gambaran daya serap siswa terhadap pokok bahasan yang telah diajarkan sebelumnya, sehingga hasil tes ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan proses pembelajaran yang akan dilakukan.

b. Tes formatif
Menurut pendapat Daryanto (2012: 38) tes formatif berasal dari kata “form” yang merupakan istilah formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. Jadi tes formatif merupakan tes yang dilakukan di akhir proses pembelajaran yang bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana siswa pemahaman siswa terhadap suatu pokok bahasan secara menyeluruh, sebagai penguatan bagi siswa, dan sebagai bahan untuk mendiagnosa serta memperbaiki kekurangannya dalam proses pembelajaran.

c. Tes Sumatif
Tes sumatif dilaksanakan pada akhir seluruh kegiatan belajar mengajar. Jihad dan Haris (2013: 222) menyatakan bahwa tujuannya untuk memberi tahu guru dan siswa tentang seberapa jauh yang telah dicapai selama satu tahu guru dan siswa tentang seberapa jauh yang telah dicapai selama satu triwulan atau semester. Jadi, dalam pengalaman di sekolah tes sumatif disamakan dengan ulangan akhir semester dan ujian nasional. Manfaat tes sumatif adalah untuk menentukan nilai akhir siswa dan dicatat pada catatan kemajuan belajar siswa yang berupa rapor atau ijazah, sehingga siswa dapat diketahui kedudukannya bisa melanjutkan program belajar selanjutnya naik kelas atau harus tinggal kelas.

d. Tes Selektif
Menurut Sudjana (2009: 15) tes selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi. Jadi tes selektif bermanfaat untuk melakukan seleksi atau penyaringan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Contoh tes ini adalah ujian untuk masuk perguruan tinggi dan olimpiade atau perlombaan.

e. Tes Penempatan
Menurut pendapat Hartino (2009: 25) menyatakan, tes penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar. Tes ini bermanfaat untuk mencocokan kemampuan yang dimiliki siswa dengan program belajar yang akan diikutinya. Contohnya adalah tes jurusan bagi siswa SMA untuk menyesuaikan kemampuan siswa dengan jurusan yang akan diambil.

Subscribe to receive free email updates: