Pengertian Kedisiplinan

Advertisement
Jejak Pendidikan- Kedisipinan berasal dari kata disiplin yang mendapat awalan ke- dan akhiran–an. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disiplin mempunyai arti ketaatan dan kepatuhan pada aturan, tata tertib dan lain sebagainya. Disiplin berasal dari kata latin discipulus, yang berarti siswa atau murid. Dalam perkembangan selanjutnya, kata ini mengalami perubahan bentuk dan perluasan arti. Kata ini berarti ketaatan, metode pengajaran, mata pelajaran, dan perlakuan yang cocok bagi seorang murid atau pelajar.

 Hal ini terkait dengan bagaimana sebuah kedisiplinan yang diterapkan pada sebuah sekolah atau madrasah karena berhubungan dengan bagaimana sistem pengajaran itu berlangsung. Disiplin adalah kesadaran kesediaan seseorang menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, sedangkan kesediaan adalah sikap tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

Melalui disiplin akan timbul kesadaran untuk mematuhi peraturan sebuah organisasi dan norma sosial. Akan tetapi, pengawasan terhadap pelaksanaan terhadap disiplin tersebut harus dilakukan. Pada sebuah organisasi bentuk disiplin kerja adalah alat yang digunakan seorang pemimpin untuk berkomunikasi dengan para anggotanya agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku, serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati segala peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Seorang pimpinan organisasi akan mendapatkan anggotanya berhasil dalam melaksanakan tugas dengan menerapkan kedisiplinan yang tinggi dengan penuh ketegasan dan tanggung jawab.

Hal ini dikarenakan adanya penerapan kedisiplinan akan menjadikan seseorang lebih bertanggung jawab pada suksesnya suatu tujuan organisasi tersebut. Melihat beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin adalah bentuk sikap kesetiaan dan ketaatan seseorang atau kelompok terhadap peraturan-peraturan yang telah disepakati bersama pada sebuah organisasi tanpa adanya paksaan atau ancaman dari pihak tertentu guna mencapai tujuan tertentu. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia dan merupakan fungsi yang sangat penting. Hal itu dikarenakan semakin baik disiplin anggota organisasi maka akan semakin tinggi pula prestasi yang akan diraih.

Tanpa disiplin yang baik. Sulit bagi sebuah organisasi mencapai hasil yang optimal. Sikap disiplin yang tinggi mencerminkan rasa tanggung jawab yang baik dari seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan padanya. Pada sebuah organisasi yang diikuti oleh mahasiswa tentu saja kedisiplinan yang tinggi dalam menjalankan pekerjaannya juga akan sangat berpengaruh besar terhadap prestasi-prestasinya yang lain, dalam hal ini lebih khusus pada prestasi belajarnya.

Selain itu apabila seorang mahasiswa Pendidikan Agama Islam memiliki sikap disiplin yang tinggi maka akan mendapatkan kepercayaan dari lingkungannya, sehingga dapat mengamalkan ilmu-ilmu yang diperolehnya dalam bangku kuliah. Setiap pemimpin organisasi selalu berupaya agar para anggotanya mempunyai sikap disiplin yang tinggi. Seorang pemimpin dikatakan efektif dalam kepemimpinannya apabila para anggotanya berdisiplin tinggi, karena untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik merupakan hal yang susah dilakukan karena banyak faktor yang dapat mempengaruhinya.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi kedisiplinan seseoarang dapat berasal dari dalam seseorang tersebut maupun dari luar atau sekitar seseorang tersebut. Oleh karena itu seorang pemimpin harus berperan aktif dalam menjaga kedisiplinan para anggotanya agar tercapai tujuan organisasi yang diinginkan dan menghindarkan para anggotanya dari pengaruh buruk yang dapat menghancurkan tujuan organisasi.

Sebuah peraturan harus dibuat dalam setiap organisasi yang berdiri, Karena sangat dibutuhkan dalam memberi bimbingan dan penyuluhan bagi para anggota organisasi. Dengan peraturan yang baik maka semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektifitas kerja dan belajar anggota akan meningkat. Jelasnya sebuah organisasi akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuannya, jika para anggotanya tidak patuh terhadap peraturan yang telah dibuat, dan otomatis akan berpengaruh pada kehidupan anggota organisasi tersebut dalam hal ini khususnya mahasiswa Pendidikan Agama Islam yang terlibat dalam organisasi mahasiswa intra kampus khususnya pada unit-unit kegiatan mahasiswa.

Penegakan disiplin memerlukan suatu bentuk hukuman tegas agar anggota suatu organisasi mau patuh dan taat terhadap peraturan yang ada. Hukuman harus disesuaikan dengan tingkat kesalahan yang diperbuat seorang anggota, sementara seorang pemimpin harus bisa adil dan tegas dalam memberikan hukuman terhadap semua anggotanya. Demikianlah kedisiplinan harus ditegakkan dalam setiap organisasi pada setiap individu anggotanya agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan yang sudah direncanakan. Jadi kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai semua tujuannya dan juga kunci keberhasilan seorang individu manusia dalam mencapai tujuannya hidup di dunia ini.


Rujukan: 

  1. Dolen Unaradjan, Manajemen Disiplin (Jakarta:PT Grasindo, 2003),
  2. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005).
  3. Keke T. Aritonang, Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK PENABUR Jakarta, Jurnal Pendidikan Penabur- No. 04/ Th. IV/ Juli 2005.
  4. Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004),
  5. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002),

Subscribe to receive free email updates: