Kelebihan Dan Kelemahan Dari Model Pembelajaran Cooperative Script

Advertisement
Jejak Pendidikan- berikut kami menjelaskan sisi Kelebihan Dan Kelemahan Dari Model Pembelajaran Cooperative Script.

Kelebihan model pembelajaran cooperative script diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Melatih pendengaran, ketelitian/kecermatan.
  2. Setiap siswa mendapatkan peran.
  3. Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan(Miftahul A’la, 2011:98).
Baca Juga (Prinsip Model Pembelajaran Cooperative Script)

Baca Juga (Langkah-langkah Model Pembelajarab Cooperative Script)

Model pembelajaran Cooperative Script merupakan suatu strategi yang efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk meningkatkan prestasi, percaya diri dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa yang lain. 

Model pembelajaran Cooperative Script banyak menyediakan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan jawaban, sehingga dapat mendorong siswa yang kurang pintar untuk tetap berbuat (meningkatkan kemampuan berpikir kreatifsiswa). Model pembelajaran ini memudahkan siswa melakukan interaksi sosial, sehingga mengembangkan keterampilan berdiskusi, dan siswa bisa lebih menghargai orang lain.

Kelemahan model pembelajaran cooperative script diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu.
  2. Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hannya sebatas pada dua orang tersebut(Miftahul A’la, 2011:98).

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan Model pembelajaran Cooperative Script ini. Tidak semua siswa mampu menerapkan Model pembelajaran Cooperative Script, sehingga banyak tersita waktu untuk menjelaskan mengenai model
pembelajaran ini. Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide, takut dinilai teman dalam kelompoknya. 

Penggunaan Model pembelajaran Cooperative Script harus sangat rinci melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak menghabiskan waktu untuk menghitung hasil prestasi kelompok.Model pembelajaran ini sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama dengan baik. Penilaian terhadap murid atau siswapun secara individual menjadi sulit karena tersembunyi di dalam kelompok.

Subscribe to receive free email updates: