Karakteristik Pelayanan Pendidikan

Advertisement
Jejak Pendidikan- Pada dasarnya jasa adalah sesuatu yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain yang sifatnya tidak berwujud dan tidak memiliki dampak perpindahan hak milik. Jasa secara umum memiliki karakteristik utama sebagai berikut: 

1) Tidak Berwujud (Intangibility) 

 Jasa tidak berwujud seperti produk fisik, yang menyebabkan pengguna jasa pendidikan tidak dapat melihat, mencium, mendengar, dan merasakan hasilnya sebelum mereka mengkonsumsinya (menjadi subsistem lembaga pendidikan). Untuk menekan ketidakpastian, pengguna jasa pendidikan akan mencari tanda atau informasi tentang kualitas jasa tersebut. Tanda maupun informasi dapat diperoleh atas dasar letak lokasi lembaga pendidikan, lembaga pendidikan penyelenggara, peralatan dan alat komunikasi yang digunakan, serta besarnya biaya yang ditetapkan. 

Beberapa hal yang akan dilakukan lembaga pendidikan untuk meningkatkan calon pengguna jasa pendidikan adalah: 

  1. Meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud menjadi berwujud.
  2. Menekankan pada manfaat yang akan diperoleh (lulusan lembaga pendidikan).
  3. Menciptakan atau membangun suatu nama merek lembaga pendidikan (education brand name). 
  4. Memakai nama seeorang yang sudah dikenal untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. 


2) Tidak Terpisah (Inseparability)                                                            

 Jasa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu lembaga pendidikan yang menyediakan jasa tersebut. Artinya, jasa pendidikan dihasilkan dan dikonsumsi secara serempak (simultan) pada waktu yang sama. Jika peserta didik membeli jasa maka akan berhadapan langsung dengan penyedia jasa pendidikan. Dengan demikian, jasa lebih diutamakanpenjualannya secara langsung dengan skala operasi yang terbatas. Oleh karena itu, lembaga pendidikan dapat menggunakan strategi bekerja dalam kelompok yang lebih besar, bekerja lebih cepat, atau melatih para penyaji jasa agar mereka mampu membina kepercayaan pelanggannya (peserta didik). 

3) Bervariasi (Variability) 

 Jasa pendidikan yang diberikan seringkali berubah-ubah. Hal ini akan sangat tergantung kepada siapa yang menyajikannya, kapan, serta di mana disajikan jasa pendidikan tersebut. Oleh Karena itu, jasa pendidikan sulit untuk mencapai kualitas yang sesuai dengan standar. Untuk mengantisipasi hal tersebut,lembaga pendidikan dapat melakukan beberapa strategi dalam mengendalikankualitas jasa yang dihasilkan dengan cara berikut. Pertama, melakukan seleksi dan mengadakan pelatihan untuk mendapatkan SDM jasa pendidikan yang lebh baik.Kedua, membuat standarrisasi proses kerja dalam menghasikan jasa pendidikan dengan baik. Ketiga, selalu memonitor kepuasan peserta didik melalui sistemkotak saran, keluhan, maupun survey pasar. 
  

4) Mudah Musnah (Perihability) 

 Jasa pendidikan tidak dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu atau jasa pendidikan tersebut mudah musnah sehingga tidak dapat dijual pada waktu mendatang. Karakteristik jasa yang cepat musnah bukanlah suatu masalah jika permintaan akan jasa tersebut stabil karena jasa pendidikan mudah dalam persiapan pelayanannya. Jika permintaannya berfluktuasi, lembaga pendidikan akan menghadapai masalh dalam mempersiapkanpelayananya. Untuk itu,diperlukan program pemasaran jasa yang sangan cermat agar permintaan terhadap jasa pendidkan selalu stabil. 
Banyak ahli yang mengemukakan karakteristik jasa, diantaranya adalah: Kotler mengemukakan bahwa jasa mempunyai empat cirri utama 

  1. Tidak berwujud, sehingga konsumen tidak dapat melihat, mencium, meraba, mendengar dan merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya. Untuk mengurangi ketidak pastian maka konsumen mencari informasi tentang jasa tersebut,
  2. Tidak terpisahkan (inseparability), dimana jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya yaitu perusahaan jasa,
  3. Bervariasi (variability), dimana jasa seringkali berubah-rubah tergantung siapa, kapan dan dimana menyajikannya,
  4. Mudah musnah (perishability), jasa tidak dapat dijual pada masa yang akan datang (Kotler, 1999:27).

Baterson mengemukakan bahwa jasa mengandung delapan karakteristik, yaitu: 

  1. Jasa tidak dapat disimpan dan dikonsumsi pada saat dihasilkan;
  2. Jasa tergantung pada waktu
  3. Jasa bergantung pada tempat
  4. Konsumen merupakan bagian integral dari proses produksi jasa;
  5. Setiap orang atau apapun yang berhubungan dengan konsumen mempunyai andil dalam memberikan peranan;
  6. Perubahan pada konsep kemanfaatan;
  7. Karyawan penghubung merupakan bagian dari proses produksi jasa;
  8. Kualitas jasa tidak dapat diperbaiki pada saat proses produksi karena produksi jasa terjadi secara real time.  


Berdasarkan  ciri  dan  karakteristik  tersebut,  maka  jasa pendidikan mempunyai karakteristik sebagai berikut: 

  1. Lebih bersifat tidak berwujud dari pada berwujud (more intangible thantangible);  
  2. Produksi dan konsumsi bersamaan waktu (simultananeous productionand consumption);
  3. Kurang memiliki standar dan keseragaman (less standardized anduniform).

Dan seperti yang dikemukakan oleh Steinhoff  “the raw material of services is people”, bahan baku untuk menghasilkan jasa adalah orang, yang memiliki ciri khas berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini mendasari bahwa pelayanan jasa pendidikan antara satu dengan yang lainnya berbeda. Dengan melihat karakteristik tersebut, jasa pendidikan diterima setelah melakukan interaksi dengan penghubung yang sangat dipengaruhi oleh siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal itu menjelaskan bahwa keberhasilan pendidikan akan sangat tergantung pada siapa, kapan, dan dimana proses tersebut terlaksana.

by Nuraini

Subscribe to receive free email updates: